Kau ingat tentang dua jari yang sering
kita analogikan sebagai aku dan kamu?
Kau masih ingat tentang simpul senyum
yang ku gambar pada jari manismu?
Dan kau gambar pada jari manisku?
Kini dua jari itu hanya berupa gambar
yang tak tergambar lagi dalam ingatanmu.
Kini kau gambar dua jari manismu dengan
simpul senyum juga rangkulan yang timbul dari sisi jarimu
Tapi bukan untukku
Bukan lagi kita yang sering kau
analogikan dulu
tapi engkau dan si atom yang serupa bom
untukku
buatku hancur
hatiku lebur
sedang engkau dan dirinya sedang
terhibur oleh bumbu-bumbu kasamaranmu
dalam nyanyian isak tangisku
Juli, 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar