Rintik yang cantik kian menarik
Gemriciknya bak alunan nada-nada indah
Mengiringi indahnya suara adzan maghrib
yang sejak tadi kami tunggu
Kami bersebelas,
serupa gelas-gelas
yang siap untuk dituangi air
bahkan es shanghai sekalipun.
Tadi, kami berjalan di sebuah gurun
Lantas kini temukan oase dalam alunan adzan maghrib
Tengadah tangan kami usapkan ke muka,
sebagai bentuk rasa syukur.
Rintik yang cantik di bulan Juni
membuat kami untuk kembali
dalam suatu lorong yang bernama nostalgia
Rintik yang cantik
kian menggelitik
terlihat wajah-wajah lama dengan cerita berbeda
tapi tetap kekonyolannya yang merenda
Rindu,
satu kata yang kian beradu sejak lama
Kini melebur sudah
dalam lorong nostalgia.
Rintik yang cantik di tengah malam yang hampir larut
kian terangkai menjadi nada-nada indah
dalam alunan sebuah persahabatan.
Juli, 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar