Ji, kau tahu?
Aku mengagumimu,
mengagumi tulisanmu,
juga lisanmu
Kata-kata yang terangkai dari pikirmu, dari bibirmu,
kini merasuk dalam poros otakku
mengendap..
Aku sempat kalap
dibuat terlelap,
tapi gelap telah usai
sebab engkau sempat beriku perisai
Dalam otakmu
tersimpan milyaran kata yang saban waktu
kau tuangkan menjadi frasa-frasa yang indah
Jika kau ingin tahu,
tapi sayang kau tak mau tahu
Aku takjub padamu, Ji.
Pada imajimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar