Selasa, 02 September 2014

Alunan Sebuah Persahabatan

Rintik yang cantik kian menarik
Gemriciknya bak alunan nada-nada indah
Mengiringi indahnya suara adzan maghrib
yang sejak tadi kami tunggu

Kami bersebelas,
serupa gelas-gelas
yang siap untuk dituangi air
bahkan es shanghai sekalipun.

Tadi, kami berjalan di sebuah gurun
Lantas kini temukan oase dalam alunan adzan maghrib
Tengadah tangan kami usapkan ke muka,
sebagai bentuk rasa syukur.

Rintik yang cantik di bulan Juni
membuat kami untuk kembali
dalam suatu lorong yang bernama nostalgia

Rintik yang cantik
kian menggelitik
terlihat wajah-wajah lama dengan cerita berbeda
tapi tetap kekonyolannya yang merenda

Rindu,
satu kata yang kian beradu sejak lama
Kini melebur sudah
dalam lorong nostalgia.

Rintik yang cantik di tengah malam yang hampir larut
kian terangkai menjadi nada-nada indah
dalam alunan sebuah persahabatan. 

Juli, 2014


Tidak ada komentar:

Posting Komentar