Selasa, 02 September 2014

Tergali, lagi.

Aku kerap bercerita.
Boleh dikata ini tentang derita.
Memori dua tahun lalu.
Ternyata belum berlalu.

Dua tahun lalu, aku meminta.
"Tuhan, jangan lagi Kau gali elegi ini"
Ya, sebab aku terlampau linu,
sebab aku kalah telak.

Tapi,
elegi ini tergali lagi
Memori yang dulu berapi
Kian membara lagi

Kukira elegi ini takkan tergali lagi
Sebab aku tlah merasa nyaman pada yang baru
yang ku kira takkan lagi menuai elegi
tapi nyatanya, ini tergali lagi.

Elegi yang tergali lagi
sempat meracuni otakku lagi,
untuk membenci satu kata yang selalu ku agung-agungkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar